AFLIKAASI ILAI-NILAI

KURBAN DALAM KESHALEHAN SOSIAL

بــســــم ا للـه ااــرحــمــن ااــرحـــيـــــم

ااــســـلآ م عـــلــيــكـــم ورحــمـــة ااـاـه و بركــا تــــه

ااـاـه ا كــبــر×9 ااـاـه ا كـبــر كــبــيــرا وااـحـــمـــــد اـاـه كــثــيــرا وسـبحــن ااـاـه بـكـرة وا صـيــلآ لااله الا ااـاـه

ااـاـه ا كــبـر ا لـاـه ا كــبـر واـاـه الـحــمد

االحـمد لله رب الـعـلـمـيـن حـمـدا كــشــيـرا كـمـا امـر نـحـمـده سـبـحــن وتـعـالى عــلى ان قـد جـعـل الـحـلـيـل ابـراهـيـم امـمـا لـنـا ولـسـا عـر اشهـدان لا اله الا اـله وحـده لاشــريـك له واشــهــدان محـمداعـبده ورسـوله اللهــم صل وصلـم عــلى مـحــمــد وعـلى اله وصـحــبـه اجــمــعــيــن امــا بــعــد فــياايهـا الخــا ضــرون اتــقــوا الله حــق تقـاته ولا تــمــوتن الا وانــتــم مـسـلــمــون الله اكــبـر × 2 ولله الحــمـد

Sidang jamaah id yang berbahagia

Marilah kita persembahkan puji dan syukur kepada Allah Rabbul Alamin, Allah yang senantiasa menanamkan nilai-nilai keimanan serta menganugerahkan nikmat kesehatan dan kesempatan hidup sehingga hari ini kita dapat bersama-sama mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid dalam rangka hari raya Idul Adha/Idul Kurban.

Semoga ucapan allahu akbar kita hayati sepunuhnya bahwa hanya Allah yang maha agung Karena itu hanya kepada-Nyalah kita beribadah dan hanya kepada-Nyalah kita memohon pertolongan.

Semoga ucapan La ilaha illallah dapat membersihkan dan memurnikan tauhid dari berbagai bentuk kemusyrikan. Semoga ucapan walillahilhamd dapat mewarnai kehidupan kita sebagai hamba Allah yang pandai bersyukur atas segala nikmat yang Allah anugerahkan dengan mengaflikasikan semangat berkorban untuk menafkahkan harta pada fisabillah.

Siding jamaah yang berbahagai

Syariat haji dan korban mengingatkan kita semua kepada ajaran kebersamaan, persaudaraan dan persatuan yang dijiwai semangat berkorban; Itulah makna pakaian ihrtam yang menunjukkan persamaan dan kebersamaan, sehingga tidak dapat dibedakan antara raja dengan rakyatnya, antara orang kaya dengan orang miskin, Sedangkan pembagian daging korban menghnedaki terjalinnya rasa persaudaraan antara orang kaya dan orang miskin, antara majikan dengan kaum buruh, antara pemerintah dengan rakytanya. Jika rasa ukhuwah islamaiyah terjalin dikalangan umat Islam maka semua pihak bertindak dengan penuh rasa tenggang rasa dan saling pengertian, sehingga orang kaya dan majikan memperlakukan orang miskin dan buruh secara kekeluargaaan, pemerintah dan pejabat memperlakukan rakyatnya sercara adil.

Sidang Jamaah Id yang Berbahagia

Shalat hari raya ini merupakan ikrar bersama di bawah satu naungan dan satu perintah untuk menjunjung tinggi kalimat Ilahi, bertekad untuk mengabdi kepada Allah mencari ridha dan magfirahNya

Ibadah haji yang dilakukan oleh umat Islam yang datang ke tana suci Mekah dari berbagai belahan dunia melambangkan bahwa semua manusia adalah hamba Allah yang mendapat perlakuan yang sama dihadapan Allah, tanpa membeda-bedakan ras, warna kulit suku dan bangsa, semuanya ini memberi petunjuk perlunya menumbuhkan semangat kebersamaan, menjalin ukhuwah islamiyah, serta membangun persatuan. Untuk mendapatkan ridha Allah sebagaimana Firman-Nya Yang Artinya: Sengguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dengan barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti sartu bangunan yang tersusun kokoh. (Qs. Ashshaf: 4).

Allahu Akbar2x walillahilhamd

Syariat korban berpangkal dari pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail as beserta Sitti Hajar yang telah diabadikan oleh Allah dan Al-Quran Surat Ashshaffaat ayat 101 s.d. 102 yang berbunyi:

çtRö¤±t6sù AO»n=äóÎ/ 5OŠÎ=ym ÇÊÉÊÈ $¬Hs>sù x÷n=t/ çmyètB zÓ÷ë¡¡9$# tA$s% ¢Óo_ç6»tƒ þÎoTÎ) 3ur& Îû ÏQ$uZyJø9$# þÎoTr& y7çtr2øŒr& öÝàR$$sù #sŒ$tB 2ts? 4 tA$s% ÏMt/r'¯»tƒ ö@yèøù$# $tB ãtB÷sè? ( þÎTßÉftFy bÎ) uä!$x© ª!$# z`ÏB tûïÎŽÉ9»¢Á9$# ÇÊÉËÈ

101. Maka kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar[1283].

102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

[1283] yang dimaksud ialah nabi Ismail a.s.

Maka Kami beri kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.

Maka takkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim. Ibrahim berkata: Hai anakku: “sesunguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu?” Ia menjawab “Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.

Ayat tersebut, mengungkakpakn kesediaan dan keikhlasan berkorban yang tiada tara bandingannya dari kedua belah pihak, baik pihak ayah maupun anaknya rela menunaikan perintah berkorban karena cintanya kepada Allah di atas segala-galanya; Sehingga Ibrahim as. Rela menyembelih sendiri anak kandungnya, anak yang puluhan tahun didambakan. Lebih lagi Ismail as. Rela mengorbankan jiwanya walaupun mati taruhannya, demi karena ketaatannya kepada Allah dan kepatuhannya terhadap orang tuanya. Dermikian pula Sitti Hajar merelakan anak kandungnya disembelih oleh ayahnya sendiri. Demi untuk memperoleh ridha Allah.

Jamaah Id yang berbahagia

Ibrahim as. telah lulur dari ujian Allah berkat keteguhan iman dan kecintaannya kepada Allah, sehingga baginya digelar Chalilullah / hamba kekasih Allah. Di samping itu, ketaatan Ismail as. kepada Allah serta kepatuhanya kepada ayahnya. Dibalas oleh Allah dengan sembelihan yang besar. Qs. Ashshaffaat: 107

Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.

Allahu Akbar 2x Walillahilhamd

Cukup banyak hikmah yang terkandung dalam peristiwa berkorban yang dicontohkan oleh nabi Ibrahim dan Ismail as. antara lain:

1. Mewujudkan nilai-nilai keimanan dalam bentuk pengorbanan untuk mendekatkan diri kepada Allah (bertaqarrub ilallah), itulah hakikat korban.

2. Menumbuhkan sifat sosial untuk membina kebersamaan, menjalin ukhuwah islamiayah, memperkkoh persatuan, itulah hikmah pembagian daging korban.

3. Menghidupkan sifat-sifat kemanusiaan dan menguburkan sifat-sifat hewaniyah, itulah hikmah dari penggantian Ismail as. dengan seekor kibas.

Allahu Akbar 2x Walillahilhamd

Nabi Ibrahim as, sebagai seorang ayah, Sitti Hajar sebagi seorang isteri, serta Ismail as. sebagai seorang anak, ketiganya dapat dijadikan figur untuk mengarungi hidup ini yang penuh cobaan dan ujian.

Nabi Ibrahim as. dapat dijadikan panutan bagi seorang ayah/bak masa kini . Yakni seorang ayah yang berhasil mendidik anaknya menjadi anak yang shaleh. Yang sangat tinggi kecintaannya terhadap keluarganya, namun cintanya kepada Allah di atas dari segala cinta. Sehingga Ia rela mengorbankan anak kesayangannya demi untuk memenuhi perintah Allah.

Sitti Hajar sebagai seorang isteri yang shalehah, patut dijadikan figur panutan bagi Ibu-ibu masa kini; yaitu seorang Ibu yang mantap keimanannya tinggi ketaatannya kepada Allah, dalam kesabarannya menghadapi ujian Allah dan godaan Iblis, serta patuh teradap suaminya. Isteri seperti inilah yang akan disuruh memilih pintu masuk ke dalam syurga sebagaiman Sabda Rasulullah:

ان امـرأة اد صـلـت حمـسـها وصامـت شهـرها وحـفـظـت فـرجها وطا عـت زوجهـا قـيل لها دخـل الجـنة مـن كل باب ما شعـت

Apabila wanita menegakkan shalat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, memelihara kehormatan dirinya, taat kepada suaminya, sungguh akan disuruh memilih pintu masuk ke dalam syurga + Sama hal Muthiah yang masih hidup sudah dijamin oleh Rasulullah masuk surga. Sebagaimana pernyataam Rasulullah kepada Fatimah bahwa aku telah mendengar langkah-langkah kakinya Muthiah di dalam surga ...………………………………………..

Isteri seperti ini tidak akan dipoligami kalau bukan karena takdir Allah.

Allahu Akbar 2x Walillahilhamd

Nabi Ismail as. merupakan figur yang patut diteladani oleh pemuda, remaja dan anak-anak masa kini; yaitu seorang anak yang taat kepada Allah dan patuh terhadap orang tuanya. Walaupun nyawanya yang akan dikorbankan oleh ayahnya ia tidak membantah. bahkan ketika disampikan bahwa aku diperintahkan oleh Allah dalam tidurku untuk menyembelihmu,

bagaimana pendapatmu? Ismail menjawab “Laksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah, Insya Allah saya akan sabar menerimanya”.

Ketika hendak disembeli Ismail as hanya menyampaikan pesan-pesan akhir ia mengatakan bahwa: wahai ayahku yang tercinta sebelum aku disembeli:

1. Hendaklah ayah mengikat tangan saya agar tidak bergerak-gerak yang mungkin dapat menimbulkan rasa kasihan.

2. Hendaklah wajah saya dihadapkan ketanah, agar supaya ayah tidak melihat wajah saya yang bisa menimbulkan kasih sayang ayah kepada saya.

3. Hendaklah ayah melipatkan kainnya agar tidak berlumuri darah meskipun sedikit, sehingga bisa mengurangi pahala saya dan mungkin juga diketahui ibu, sehinggah ia menjadi susah.

4. Hendaklah ayah menajamkan pisaunya dan menpercepat jalannya diatas leher saya, agar tidak sakit saya rasakan.

5. Hendaklah ayah membawa baju saya kepada ibu sebagai kenang-kenangan dari saya serta sampaikan salam saya yang terakhir; dan katakanlah kepadanya, bersabarlah engkau terhadap perintah Allah. Namun ayah jangan beritahukan ibu, bagaimana cara ayah menyembelih dan bagaimana pula cara mengikat tangan saya.

6. Hendaklah ayah memasukkan anak-anak yang sebayah kerumah ibu, agar supaya ingatannya kepada saya tidak selalu baru, dan kalau ayah mengetahui anak seperti saya, hendaklah ayah tidak menatapnya, sehingga ayah tidak menjadi suka dan duka.

7. lepaskanlah ikatan tangan dan kakiku agar Allah SWT, tidak memandang saya sebagai orang terpaksa dalam menaati perintah-Nya. Bahkan letakkanlah pisau diatas leherku, agar para malaikat tahu bahwa putra ibrahim khaliylullah itu mentaati menaati perintah khaliq-nya dengan penuh kerelaan .

mendengar pesan-pesan anaknya, Ibrahim sebagai manusia biasa, meniteskan air mata, teringat susahnya menanti sang anak ini, tapi begitu besar perintah pun datang harus dikorbankan.

Dengan bola mata berkaca-kaca Nabiyullah Ibrahim, menelengtankan dua tangan Ismail dan dua kakinya tampa ikatan serta memalingkan wajahnya ketanah. Dengan menyebut nama Allah, sang ayah pun meletakkan pedan yang tajam kemilau keleher sang anak tercinta.

Jamaah Id yang berbahagia

Nabi Ibrahim as dan Ismail as. telah lulus ujian dan Allah berfirman

Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim (QS.Ashshafat : 109) dan Ismail as. diganti oleh Allah dengan sembelihan yang besar (seekor kibas)

Sidang Jamaah Id yang berbahagia

Marilah kita manfaatkan hari Id ini untuk merajuk ukhuwah, merapatkan kekeluargaan dan menjalin persahabatan, baik terhadap keluarga maupun terhadap kerabat. Dengan bershilaturrahim kepada seluruh sanad keluarga dan kaum kerabat. Anak menemui orang tuanya, isteri menjumpai suaminya, cucu mencari neneknya, kakak dan adik saling menemui, seraya bersalaman dan berpelukan, mencurahkan rasa kasih sayang, maaf memaafkan untuk membersihkan rasa sedih dan kekecewaan dari kehilafan dan perselisihan masa lalu; demi kesucian

jiwa dan kebahagiaan batin. Olehnya itu, cukup mengharukan bagi saudara-saudara kita yang keluarganya berada dirantauan dan tidak menutup kemungkinan pula tumbuh rasa duka bagi saudara kita yang telah ditimpah musibah, terutama musibah kematian. Apakah kematian ayah, kematian ibu, kematian suami, kematian isteri, kematian anak atau keluarga, sehingga tidak dapat lagi bersama–sama dengan kita hari ini. Di samping itu, mungklin ada pula yang berselisih di antara keluarganya sehingga rengang persaudaraannya dan pupus shilaturrahimnya. Sekaitan dengan itu semua, khatib mengajak memanfaatkan hari ini untuk menjalin shilaturrahim yang terputus, merapatkan ukhuwah yang renggang, membersihkan rasa dendam dan kekecewaan dalam hati. Kemudian membina kebersamaan dan persatuan.

Allahu Akabar 2x walillahilhamd

Sidang Jamaah yang berbahagia

Perhadapkanlah jiwa raga kita kepada Allah, seraya berdoa kepadanya:

· Ya Allah ya Tuhan kami, tumbuhkan semangat berkorban dan kemampuan menunaikan ibadah haji, dalam upaya bertaqarrub ilallah sekaligus berhablum minannas.

· Ya Allah ya Tuhan kami, tunjukkanlah kepada kami dan pemimpin-pemimpin kami jalan yang yang Engkau ridhai, dan bimbinglah kami agar tetap berjalan di atas jalan yang engkau ridhai.

· Ya Allah ya Tuhan kami, perlihatkanlah kepada kami dan pemimpin-pemimpin kami, bahwa kebenaran itu benar dan berikanlah kemampuan untuk menerapkannya, dan perlihatkanlah kepada kami dan pemimpin-pemimpin kami bahwa kebathilan itu bathil dan berikanlah kemampuan untuk menguburkannya.

· Ya Allah ya Tuhan kami, jadikanlah anak, isteri kami serta generasi muda penerus perjuangan bangsa kami, sebagai penegak panji-panji kebenaran dan keadilan yang senantiasa taat melaksanakan perintah-Mu dan menjauhi segala laranganMu.

· Ya Allah ya Tuhan kami, binalah kesatuan dan persatuan bangsa kami, dan jadikanlah bangsa dan negara kami, negara yang baldatun thaibatun wa rabbun gafuru,

ربـنـا ا تــا فىااــد نــيــا حــســن وفى الآخــرة حــسـن *

وقــنــا عـــداب ااــنار ربـــنا اغـــفــرااــنا ولآخــوانــنا ااــديــن ســبـقــون بالايــمان ولا تجـعــلـوا فى قـــوبــنا غــلآ للــد يــن امــنــوا ربــنــا انـك رؤف ااــرحــيــم

وااحــمدااـاـه رب ااـعــلـمـيـن

لله اكــبـر لله ااــحـمـد

درس ابــرهــيــم م ف د

Write By : Ahmad Muyassar Ibrahim